MASALAH EKONOMI DALAM SISTEM EKONOMI-ekonomi


BAB II
A. Masalah Pokok Ekonomi
Kebutuhan pangan nasional maupun dunia akan selalu meningkat seiring dengan pertumbuhan manusia. Anda harus ber- syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa bahwa Anda lahir di Indonesia dengan tanah yang subur. Jika dikelola dengan baik seharusnya Indonesia sudah menjadi Negara yang berswasembada pangan pada kenyataannya, untuk beberapa komoditas tertentu Indonesia masih harus mengimpor dari luar negeri. Permasalahan menghasilkan barang seperti digambarkan di atas merupakan permasalahan yang sering dihadapi Upaya memecahkan masalah ekonomi telah dilakukan sejak zaman dahulu. Manusia selalu memikirkan berbagai cara untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan. Dalam rangka memenuhi semua kebutuhannnya tersebut, manusia akan bertindak dengan cara yang efisien. Permasalahan ekonomi yang selalu dihadapi oleh manusia, antara lain menentukan benda apa yang harus diproduksi, bagaimana melakukannya, berapa banyak yang harus diproduksi, untuk siapa, dan bagaimana agar barang produksi itu sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan dengan cepat.
1. Pokok Masalah Ekonomi Klasik
Masalah pokok ekonomi klasik adalah masalah ekonomi yang dilihat dari sudut pandang sederhana. Pada dasarnya, pemikiran ini bertujuan untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai kemakmuran tidaklah mudah, hal inilah yang menjadi masalah pokok ekonomi di masyarakat. Menurut teori ekonomi klasik, masalah pokok masyarakat dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu masalah produksi, distribusi dan konsumsi.
a. Masalah Produksi
Masalah produksi adalah permasalahan tentang cara memproduksi semua barang dan jasa yang di butuhkan oleh masyarakat. Keadaan masyarakat. Keadaan masyarakat yang heterogen mengakibatkan barang dan jasa yang di produksi juga beragam jenisnya. Dasar pemikirannya adalah melakukan produksi untuk memenuhi kebutuhan. Selera individual atau kelompok dalam masyarakat tidak di pikirkan dalam aliran ini. Misalnya, mayoritas makanan pokok penduduk Indonesia berupa nasi. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia. Oleh karena itu, perlu ditentukan musim tanam dan teknik bertanam padi yang tepat agar diperoleh beras yang maksimal



b. Masalah Distribusi
Barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan manusia setelah selesai diproduksi akan sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan. Barang dan jasa yang tidak sampai ke tangan konsumen, tidak ada gunanya dan tidak dapat memuaskan kebutuhan. Oleh karena itu, dibutuhkan alat pengangkutan dan sarana yang memadai agar distribusi cepat dan lancar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh produsen tergantung pada kondisi produsen, hasil produksi, dan lingkungan masyarakat secara keseluruhan.
Sistem distribusi klasik dilakukan melalui transaksi langsung antara produsen dan konsumen, atau melalui transaksi yang dilakukan di pasar. Pasar yang dimaksudkan di sini adalah pasar konkret, yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli. Di pasar, konsumen yang membutuhkan barang, membelinya dari penjual. Pada tingkatan perekonomian modern, permasalahan sistem distribusi ini lebih kompleks lagi sehingga terbentuk berbagai macam sistem distribusi. Misalnya, penduduk kota-kota besar di Indonesia membutuhkan beras sebagai makanan pokoknya. Adapun beras dihasilkan di daerah-daerah pedesaan. Oleh karena itu, perlu ditentukan cara distribusi yang tepat agar beras-beras dari desa dapat sampai ke tangan konsumen di kota.
c. Masalah Konsumsi
Masalah konsumsi menyangkut permasalahan apakah alat pemuas kebutuhan yang diproduksi memang dibutuhkan ole konsumen. Barang yang diproduksi haruslah merupakan barang yang tepat, yaitu barang yang memang dibutuhkan, diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen. Masalah konsumsi berhubungan dengan kebutuhan, selera, budaya, agama, serta daya beli konsumen.
Misalnya, sudah tepat seandainya beras yang diproduksi di desa didistribusikan ke kota karena barang tersebut memang dibutuhkan oleh masyarakat kota sebagai makanan pokoknya beras yang didistribusikan ke kota memang akan betul-betul dibutuhkan dan dikonsumsi oleh para konsumen di kota.
2. Pokok Masalah Ekonomi Modern
Aliran ekonomi klasik menyebutkan bahwa ada tiga masalah pokok ekonomi, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Ketiga aspek ini harus dikendalikan agar tercipta hasil yang maksimal demi kemakmuran masyarakat. Masalah ekonomi yang dikemukakan oleh tokoh ekonomi modern dengan ekonomi klasik pada prinsipnya adalah sama, hanya penekanannya yang berbeda. Ekonomi modern menitikberatkan masalah ekonomi dalam tiga masalah pokok. Yaitu barang apa yang diproduksi dan berapa jumlahnya, bagaimana cara memproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.
a. Komoditas apa dan berapa (what) yang harus diproduksi?
Dengan perkataan lain, berapa banyak barang dan jasa yang arus dibuat? Barang dan jasa apa yang dibuat? Kapan barang dan jasa itu dibuat? Jadi. permasalahannya adalah jenis danjumlah barang serta jasa yang harus dihasilkan olch suatu perekonomian itu. Pertanyaan itu mengacu pada masalah barang dan jasa jenis apa yang dibutuhkan dan perlu dihasilkan? Misalnya, dalam kurun waktu satu tahun, beras dan jenis bahan makanan lain apa yang harus dihasilkan oleh suatu masyarakat? Berapa jumlah dan jenis kendaraan yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan sarana transportasi dalam negeri?
Agar dapat memecahkan masalah tersebut  produsen swasta atau pemerintah harus melakukan analisis pasar untuk menentukan barang ataujasayang dibutuhkan masyarakat. Hal tersebut untuk memperoleh kepastian bahwa barang dan jasa tersebut memang betul betul dibutuhkan
b. Bagaimana (how) komoditas harus diproduksi? Dengan per- kataan lain, produksi ini dilakukan oleh siapa, dengan gabungan factor faktor produksi yang mana, serta teknik seperti apa? Jadi, secara lebih terperinci dapat di kemukakan sebagai berikut.
Barang dan jasa itu harus dihasilkan oleh siapa? Misalnya, siapakah yang harus berburu, siapa yang harus menjala ikan, dan siapa yang harus menanam padi. Selain itu, siapa yang harus memberikan bekal keahlian kerja kepada para pemuda yang akan mengisi lapangan kerja, dan siapa pula yang harus menyediakan sarana transportasi umum? Dengan sumber sumber daya man apa dan yang mana, yang harus di gali dan dimanfaatkan untuk membuat barang barang barang dan jasa jasa itu? Misalnya, tenaga listrik di peroleh dengan minyak dan batu baru, atau tenaga air dan nuklir, atau tenaga surya dan angin? Berapa peran besar perusahaan negara atau swasta? Dengan teknologi besar peran perusahaan negara dan swasta? yang bagaimana barangbarang dan jasajasa itu harus dibuat dan dihasilkan? Misalnya, proses produksi pada umumnya akan dilakukan dengan cara produksi massal yang padat modal atau padat karya?
Agar dapat memecahkan masalah tersebut pihak swasta atau pun pemerintah harus menentukan teknik produksi yang efektif dan efisien. Selain itu, ada pembagian secara jelas pihakpihak yang akan melakukan produksi. Input produksi, baik cara memperoleh maupun menggunakanya juga harus direncanakan secara tepat.
c. Bagi siapa (for whom) komoditas harus diproduksi? Siapakah yang akan menikmati dan memperoleh manfaat dari adanya barang dan jasa di seluruh negeri? Atau dengan kata lain, bagaimana produk nasional didistribusikan kepada setiap orang? Haruskah sedikit saja bagi orang kaya dan banyak sekali bagi yang miskin? Atau pada sektor mana semua orang harus mendapat bagian yang sama? Apakah imbalan yang tinggi diberikan pada orang yang berotot atau pada yang berotak? Apakah orang yang tamak berhak mewarisi dunia ini? Ataukah si pemalas boleh makan yang banyak?
Dalam rangka menjawab pertanyaan ini. produsen swasta ataupun pemerintah juga harus melakukan analisis pasar untuk menentukan konsumen yang akan menggunakan barang atau jasa.  Perencanaan produksi dalam sebuah organisasi memang harus ditentukan secara tepat, terutama dalam menentukan pihakpihak yang akan menggunakan barang atau jasa hasil produksi.
Walaupun tiga masalah tersebut sangat mendasar dan umum terjadi pada semua corak perekonomian, tetapi berbagai sistem atau corak perekonomian selalu berusaha memecahkannya dengan cara yang berbeda. Misalnya, dalam masyarakat yang masih sederhana kebudayaannya, norma atau ketentuan adat dan tradisi akan lebih banyak mewarnai kehidupan dan perilaku ekonomi warga masyarakat tersebut. Dengan demikian. dalam masyarakat semacam ini, ketiga pertanyaan mendasar di atas akan diselesaikan dengan mengacu pada kebiasaan dan tata cara adat yang sudah berlaku secara turun temurun.
Namun, lain halnya di kalangan masyarakat yang tingkat pendidikan dan teknologinya sudah maju. Mereka memproduksi barang dan jasa yang diperlukan dengan perhitungan jumlah dan jenis barang yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan. Hal yang direncanakan ini berpedoman pada jumlah dan mutu serta jenis kebutuhan barang dan jasa yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Selain itu, tingkat teknologi yang tersedia juga menjadi bahan pertimbangan utama. Jika tersedia mesin mesin canggih untuk menghasilkan barang yang diperlukan, tentu ini akan lebih memudahkan menjawab ketiga permasalahan tersebut di atas.
Dalam masyarakat yang berada di bawah kekuasaan otoriter. keputusan tentang apa, bagaimana, dan untuk siapa sangat ditentukan oleh pemimpin yang berhak mengambil keputusan. Pengambilan keputusan sangat tergantung pada keinginan seseorang atau sekelompok orang yang berkuasa. Jadi. seluruh masyarakat akan mendapatkan jenis dan jumlah barang. bagaimana barang dihasilkan, dan kepada demikian, keputusan tentang apa, bagaimana. dan untuk siapa diputuskan bersama oleh anggota masyarakat secara musyawarah dan mufakat pula.
Dalam kenyataan dewasa ini, tidak ada corak perekonomian mana pun yang merupakan bentuk perekonomian yang murni, apakah perekonomian tradisional terpimpin ataukah pasar murni. Corak perekonomian dewasa ini lebih banyak menganut perekonomian campuran (mixed economics) dengan mengambil sebagian unsur pasar, terpimpin, dan tradisi. Sebagai contoh, dalam sister perekonomian Amerika dewasa ini, pemerintah memegang peran penting pula dalam menetapkan aturan permainan ekonomi, menyelenggarakan pendidikan dan jasa pelayanan umum, serta mengawasi pencemaran atau gerakgerik dunia usaha. Walaupun demikian, kebanyakan keputusan, tetap diselenggarakan melalui proses harga dan pasar Tiga persoalan ekonomi mengenai apa yang akan dihasilkan, bagaimana menghasilkan, serta untuk siapa barang atau jasa itu dihasilkan dan didistribusikan, tidak akan menjadi suatu masalah apabila terpenuhi hal hal berikut.
a. Sumber daya ekonomi tersedia dalam jumlah yang tak terbatas.
b.Setiap barang dan jasa dapat dengan mudah untuk dihasilkan dan didistribusikan kepada setiap orang yang memerlukannya
c. Kebutuhan manusia sudah sepenuhnya terpenuhi.
d. Barang dan jasa sudah berhasil diproduksi dalam jumlah yang melimpah sehingga barang dan jasa tersebut dapat diperoleh di mana pun secara mudah.
e. Setiap orang telah mendapatkan barang dan jasa yang dibutuh- kannya. Barang dan jasa tersebut telah dibagikan secara merata kepada setiap orang dan keluargakeluarga dalam masyarakat untuk jangka waktu yang cukup lama.
Apabila kondisi seperti di atas terjadi, tidak akan dijumpai yang namanya bendabenda ekonomi. Semua benda merupakan benda bebas. Setiap orang dengan mudah memperoleh semua barang ataupun jasa yang dibutuhkan. Istilah kelangkaan tidak akan terjadi sehingga orang tidak perlu lagi untuk berhemat dan mengadakan pilihan mengenai barang dan jasa mana yang akan diproduksi ataupun dikonsumsi. Secara lebih dramatis lagi bahwa orang tidak perlu belajar ilmu ekonomi. Namun yang terjadi tidaklah demikian sehingga setiap orang perlu untuk belajar ilmu ekonomi jika menginginkan suatu kemakmuran.
Pendapatan yang kita terima, waktu, tenaga, ataupun sumber daya ekonomi lainnya terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan pilihan dalam memanfaatkan sumbersumber daya ekonomi tersebut agar tidak terjadi pemborosan.
B. Sistem Ekonomi
Saham-saham perusahaan yang telah go public diperdagangkan di tempat tersebut. Kegiatan perdagangan di lantai bursa diatur atau diorganisasikan oleh pemerintah melalui lembaga-lembaga yang ada. Besar kecilnya pemerintah dalam mengatur perekonomian menunjukkan sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara. Bagaimana campur tangan pemerintah dalam perekonomian Indonesia juga menunjukan sistem ekonomi Indonesia
Masalah ekonomi yang paling mendasar dihadapi olch setiap bagaimana memilih cara dalam menggunakan atau memanfuatkan sumber daya ekonomi yang jumlahnya relative terbatas. Pilihan tersebut dilakukan agar dapat menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia yang sifatnya relative tak terbatas sebaik mungkin. Bersumber pada masalah mendasar ini maka muncul tiga masałah pokok ekonomi, yaitu masalah "what” (barang dan jasa apa yang akan dihasilkan dan berapa jumlahnya?), masalah "how" (bagaimana cara untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut?), dan masalah "for whom" (untuk siapa barang dan manusia adalah dan jasa jasa itu dihasilkan atau bagaimana pendistribusiannya).
Bagi setiap negara, jawaban atas tiga masalah pokok ekonomi tersebut akan lebih banyak ditentukan oleh sistem ekonomi yang dianut oleh negara yang bersangkutan. Sistem ekonomi tidak lain adalah suatu cara untuk mengatur atau mengorganisasikan segala aktivitas perekonomian dalam masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem ekonomi yang dianut oleh negaranegara di dunia dapat dibedakan menjadi sistem ekonomi tradisional, pasar, terpusat, dan campuran. Setiap sistem ekonomi memiliki ciriciri tersendiri sehingga dapat dibandingkan dari segi kelebihan dan kelemahannya antara yang satu dan lainnya.

1.    Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional sudah ada semenjak manusia hidup bermasyarakat dan melakukan kegiatan ekonomi. Tiap-tiap anggota masyarakat tidak dapat memenuhi sendiri seluruh barang dan jasa yang mereka butuhkan. Mereka harus saling membantu agar apa yang dihasilkan oleh anggota masyarakat yang satu dapat pula dimanfaatkan oleh anggota masyarakat yang lain.
Seiring dengan makin besarnya jumlah anggota masyarakat, dirasakan perlunya mengatur dan mengorganisasikan kegiatan mereka. Dalam masyarakat tradisional, terjadi pengaturan atau pembagian kerjadi antaramereka. Karena masyarakat tradisional masih kuat memegang adat, segala segi kehidupan mereka termasuk pengaturan kegiatan ekonomi juga dipengaruhi oleh normanorma adat yang berlaku. Adat akan turut mengatur barang dan jasa apa yang akan dihasilkan, bagaimana cara menghasilkan barang dan jasa itu, serta bagaimana pendistribusiannya di antara mereka.
Masyarakat tradisional telah memiliki warisan normanorma adat, apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, yang berarti memberikan arah barang apa yang perlu dihasilkan. Norma adat juga mengatur apa yang boleh dan tidak bolch untuk dilakukan, serta pengaturanpengaturan lainnya. Misalnya. larangan menangkap ikan di tempat tertentu, yang umumnya dikaitkan dengan hal-hal magis'. Norma adat juga mengatur pembagian kerja sekaligus pendistribusian hasil kerja di antara mereka sesuai dengan jenis kelamin, usia, dan kedudukan dalam masyarakat.
Kaum laki-laki pada masyarakat tradisional biasanya pergi berburu atau menangkap ikan. Kaum perempuan bekerja di lading dan mengurus keperluan rumah tangga. Antarkelompok anggota masyarakat juga terjadi pembagian kerja sehingga menghasil barang dan jasa yang berbeda. Mereka pun saling membutuhkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh tiap-tiap anggota atau kelompok masyarakat. Pengaturan kegiatan ekonomi dalam masyarakat tradisional seperti itu disebut sistem ekonomi tradisional.
Pertukaran banyak dilakukan antara barang dan barang atau barang dan jasa. Sistem pertukaran seperti itu disebut sistem barter. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Mereka belun memiliki orientasi pasar di luar masyarakat. Kegiatan ekonomi mereka bersifat tertutup, hanya untuk kebutuhan masyarakat sendiri. Masyarakat dengan kegiatan ekonomi seperti itu disebut masyarakat subsisten.
Beberapa ciri sistem ekonomi tradisional adalah
  1. pengaruh normanorma adat dalam mengatur kegiatan ekonomi
sangat kuat
  1. penggunaan uang belum dikenal atau masih terbatas, pertukaran
dilakukan dengan sistem barter
  1. kegiatan ekonomi tidak berorientasi pasar, tetapi untuk me-
menuhi kebutuhan masyarakat sendiri, kegiatan ekonomi
mereka bersifat subsisten
Berdasarkan ciri-ciri sistem ekonomi tradisional tersebut dapat diketahui adanya dua kelebihan yang terdapat pada sistem ekonomi tradisional. Kedua kelebihan itu dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pertama, adanya semangat kemandirian untuk dapat memenuhi sendiri kebutuhan masyarakat.
Kedua, karena pengaturan norma adat masih kuat dan kegiatan ekonomi hanya berorientasi untuk pemenuhan sendiri, pengusahaan (eksploitasi) atau (penggunaan sumbersumber ekonomi tidak terjadi secara berlebihan Dengan demikian, tidak berdampak negative terhadap kelestarian lingkungan hidup. Apabila dilihat dari kacamata modern, kekurangan sistem ekonomi tradisional terletak pada belum dikenal atau masih terbatasnya penggunaan uang dan kegiatan ekonomi mereka masih bersifat subsisten. Hal itu menunjukkan kurang adanya dorongan ke arah kemajuan dan peningkatan kemakmuran masyarakat.
Beberapa ciri sistem ekonomi tradisional masih sering dijumpai pada sebagian masyarakat di negara berkembang. Beberapa suku terasing atau masyarakat pedalaman di beberapa pulau di Indonesia, misalnya,Imasih menunjukkan adanyaciri sistemekonomi tradisonal. Namun, secara nasional sudah tidak ada lagi suatu negara yang menganut sistem ékonomi tradisional secara murni.
2. Sistem Ekonomi Pasar
Masyarakat terus berubah makin maju dan berkembang. Keperluan atau kebutuhan mereka pun turut berkembang. Pergaulan tidak lagi terbatas dengan sesama anggota masyarakat. Barang- barang yang dihasilkan tidak lagi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri, tetapi ditawarkan juga kepada masyarakat luar. Sebaliknya, mereka juga mendapat barang dari luar untuk pemenuhan kebutuhan ekonominya. Pertukaran menjadi luas. Barang dan jasa yang dihasilkannya makin banyak.
Kekuatan-kekuatan yang ada di pasar barang, seperti tingkat harga yang berlaku dan selera masyarakat akan menentukan laku tidaknya suatu barang. Selanjutnya, akan menentukan barang apa yang harus dihasilkan. Kekuatan-kekuatan yang ada di pasar faktor produksi, seperti tingkat harga dan ketersediaan factor produksi tertentu akan memengaruhi tingkat penggunaannya, yang berarti menentukan bagaimana barang dan jasa akan dihasilkan. Kekuatan atau daya beli tiaptiap kelompok anggota masyarakat akanmenentukan arah mengalirnya barang dan jasa yang telah dihasilkan atau arah distribusi barang dan jasa yang telah dihasilkan.
Sistem ekonomi pasar sering disebut pula sistem ekonomi bcbas (liberal) atau sistem ekonomi kapitalis. Beberapa ciri sistem ekonomi pasar adalah sebagai berikut.
a. Hak milik perseorangan diakui, termasuk pemilikan alat-alat dan sumber sumber produksi
b.Kebebasan berusaha dan kebebasan
c. Orientasi produksi untuk pasar dengan tujuan meraihkeuntungan secara maksimal
d. Kegiatan perekonomian di kendaliakan oleh mekanisme pasar, pemerintah tidak turut campur dalam kehidupan ekonomi

Menyimak ciri cirinya, sistem ekonomi pasar memiliki kelebihan dalam mendorong kemajuan dan pertumbuhan ekonomi secara cepat. Kelemahanya, dengan penerapan secara murni sistem ekonomi bebas akan menyebabkan jurang antara yang kaya dan miskin semakin lebar. Orang yang kaya makin kaya sementara yang miskin akan semakin tersisih karena kalah bersaing.
3. Sistem Ekonomi Terpusat
Sistem ekonomi terpusat sering disebut dengan system ekonomi sosialis atau komunis. Disebut sistem ekonomi terpusat karena pengaturan kegiatan ekonomi dikendalikan dari pusat oleh pemerintah. Disebut sistem ekonomi sosialis karena berdasarkan falsafah mengutamakan kepentingan masyarakat (sosial) di atas kepentingan individu
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis adalah sebagai berikut.
a. Semua alat dan sumber produksi dimiliki negara atau masyarakat
b. Pemerintah melakukan perencanaan terpusat menyangkut
c. Perencanaan terpusat (central plannipe) merupakan pengendali atau pengatur perckonomian negara menggantikan mekanisme pasar dalam sistem ekonomi liberal.
Struktur perekonomian berbentuk piramid. Pada puncak adalah komisi perencanaan pusat, yang makin ke bawah makin besar hingga di tingkat paling bawah terdiri atas berbagai perusahaan yang dimiliki oleh negara yang bertugas melak sanakan perintah dari atas. Karena uang juga digunakan dalam sistem perekonomian ini, harga masih berperan dan berfungsi untuk memberikan perangsang materi dan melancarkan aliran barang dan sumber produksi. Akan tetapi, harga tidak ditentukan oleh permintaan dan penawaran, tctapi ditentukan oleh pusat. Setiap tahun atau lima tahun dibuat rencana pembangunan komprehensif, yang memuat sasaran produksi dan sumber-sumber yang diperlukan hampir untuk setiap sector perekonomian.


Glosarium:
-Kapitalisme: sistem atau paham ekonomi yang penanaman modalnya bersumber pada modal pribadi atau perusahaanswasta yang dengan ciri persaingan dalam pasaran bebas.
-Organisasi Ekonomi: kelompok kerja sama antara orang-orang di dalam sebuah perkumpulan atau badan usaha dengan tujuan untuk menghasilkan barang dan jasa.
-Prestise: kewibawaan yang berkaitan dengan prestasi atau kemampuan seseorang.
-Sistem Ekonomi: suatu cara untuk mengatur atau mengorganisasikan segala kegiatan perekonomian dalam masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu.
-Sumber Daya: nahan atau keadaan yang dapat dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Comments

  1. Kembangkan... sudah bagus saat ini dannperlu perbaikan sedikit

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih pak/ibu. Saya akan memperbaikinya dengan waktu secepatnya.

      Delete

Post a Comment